Kolonel Wellyanto Dansektor 22, Luapkan Programnya di Workshop Sinergitas Penataan Bantaran Sungai Cikapundung
-->

Advertisement Adsense

Kolonel Wellyanto Dansektor 22, Luapkan Programnya di Workshop Sinergitas Penataan Bantaran Sungai Cikapundung

60 MENIT
Selasa, 25 Oktober 2022

Dansektor 22 Citarum Harum Sektor, Kok. Inf. Sri Wellyanto Kasih pada kegiatan workshop sinergi dan sinkronisasi program penataan bantaran Sungai Cikapundung Kolot Kelurahan Gumuruh dan Kelurahan Binong Kecamatan Batununggal, bertempat di Grandia Hotel, Selasa 25/10/2022 (zhovena).


60MENIT.co.id, Bandung | Dansektor 22 Citarum Harum Kol. Inf. Sri Wellyanto Kasih jadi Narasumber pada workshop sinergi dan sinkronisasi program penataan bantaran Sungai Cikapundung Kolot wilayah Kelurahan Gumuruh dan Kelurahan Binong Kecamatan Batununggal, bertempat di Grandia Hotel, Selasa 15 Oktober 2022.


Workshop dihadiri oleh, Kepala DSDABM Kota Bandung (Narasumber) BBWS Citarum (Narasumber PPK 1), Akademisi, Jajaran SKPD Kota Bandung, Camat Batununggal, Lurah Binong dan Lurah Gumuruh.


Pada workshop ini Dansektor 22 Citarum Harum memaparkan tentang keberlangsungan pembangunan di atas bantaran Anak Sungai Cikapundung, yang telah dilakukan pembongkaran.


"Tujuan dari workshop ini tidak lain melanjutkan program pasca penertiban Bangunan Liar di wilayah Sektor 22 yang beberapa waktu ke belakang sudah dilaksanakan, yaitu mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya dan restorasi bantarannya," kata Dansektor 22 Citarum Harum Kolonel Wellyanto kepada awak media di lokasi workshop.


Bersama narasumber lain.


Pandangan Kolonel Sri Wellyanto ini meluas hingga peran sungai sebagai bahan baku yang sangat vital. Yaitu sebagai dasar maju dan mundurnya sebuah perekonomian masyarakat termasuk kesehatan maupun lingkungannya. 


Adanya Perpres 15 Tahun 2018 yang mengatur percepatan membaiknya kondisi sungai, hingga Pasukan TNI bisa bergabung menjadi Satgas Citarum Harum, tidak lain sebagai penentu mensukseskan Cita-cita Perpres 15/ 2018. 


"Sungai Citarum sangatlah strategis, selain mengairi 142 Ha peraiaran di Jawa Barat, budidaya 3 waduk, konsumsi air minum serta menjadi pembangkit listrik di pulau Jawa dan Bali. Selain itupun memperbaiki kualitas air dan udara, menjadikan ruang publik dan memanfaatkan bantaran sungai menjadi ruang publik ataupun taman kota," paparan Dansektor 22.


Di tempat yang sama, Kepala DSDABM Kota Bandung Ir. Didi Ruswandi, M.T., mengatakan, jika dilakukan pembiaran maka semua sungai di Kota Bandung akan rusak oleh iklim yang ekstrim terjepit dari semua lini.


Bersama peserta workshop dari berbagai dinas Pemkot Bandung.


"Jika tidak dilakukan pembenahan, Kota Bandung terancam oleh sisi selatan dan utara, hal ini akan kehilangan daya tarik dari sisi pariwisata. Sejauh ini DSDABM telah membuat arena ruang publik seperti Ciko 1, Ciko 2, Ciko 3, Grey Water, Pump track dan panggung seni Ciko, sedangkan BBWS Citarum berfungsi untuk membangun jalan inspeksi dan DPKP berfungsi untuk membangun taman," jelas Dodi.


Hal diatas ditambahkan oleh Dansektor 22 Citarum Harum, akan berencana melengkapi penghijauan di bantaran sungai dan lahan lainya jika dipandang perlu.


"Rencana ke depan akan ada penanaman pohon secara kolaborasi baik dari dinas, kewilayahan dan akademisi sebagai langkah penghijauan. Dinas Lingkungan Hidup akan menutup Tempat Penampungan Sampah, DPKP akan membangun Ipal Komunal, sedangkan BBWS akan membangun dpt (dinding pembatas kirmir) dan pagar pembatasnya," tutup Dansektor 22.


(zho)