Ini Cara Satgas Sektor 22 Sub 08 dalam Mengatasi Pencemaran Kotoran Hewan
-->

Advertisement Adsense

Ini Cara Satgas Sektor 22 Sub 08 dalam Mengatasi Pencemaran Kotoran Hewan

60 MENIT
Sabtu, 18 Februari 2023

Tampak Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 08 sedang mengolah kompos, bertempat di Kamp. Pasirwangi Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 18/02/2023 (Mg.Oleh)

 60MENIT.co.id, KBB Lembang | Kurangi pencemaran kotoran hewan, Sektor 22 melalui Sub 08 yang di pimpin oleh Serma Dodi Candra berinovasi, mengolah Kohe menjadi pupuk kompos yang di laksanakan di Kp. Pasirwangi RT. 04/11 Desa Gudang Kahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sabtu (18/02/03).


Kotoran hewan hanya dimanfaatkan untuk pupuk kandang tanpa proses pengolahan. Biasanya kotoran hewan dibiarkan mengering di suatu lahan dan kemudian baru digunakan untuk penyuburan tanah atau tanaman.


Kondisi ini tentu dapat merusak lingkungan, terutama pencemaran udara, sebab kotoran hewan yang masih basah menimbulkan bau yang tidak sedap. Ini jelas membahayakan kesehatan bagi orang yang menikmatinya, padahal kotoran sapi sebenarnya bisa diolah menjadi pupuk organik.


Hal ini yang dilakukan Sektor 22 Citarum Harum Sub 8 di bawah Komando Serma Dodi Candra, rutin menjalaninya untuk mengolah dan memproduksi kotoran sapi menjadi pupuk kompos.


Dansub 8 Serma Dodi Candra mengatakan, proses pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk kompos, yakni dengan bahan-bahan alami, campuran didiamkan beberapa hari untuk proses penguraian.


“Untuk penguraian tergantung cuaca. Untuk cuaca kering biasanya membutuhkan waktu tiga pekan, sedangkan saat musim hujan lebih lama lagi, yaitu selama enam pekan”. Katanya.


Dodi menjelaskan, Selama proses penguraian, juga harus dibolak-balik, satu kali seminggu pada musim kering dan saat musim hujan sekali dalam dua minggu, untuk pembalikan dilakukan tiga kali.


“Sebelum di kemas, Kotoran hewan itu dilakukan pembalikan dan membutuhkan pengayakan agar teksturnya halus”. Ujarnya.


Menurutnya, Tujuan pembuatan kompos oleh tim satgas merupakan contoh bagi para peternak supaya mereka bergerak bisa memanfaatkan kohe menjadi yang bernilai ekonomis.


“Tingkat pencemaran Kohe yang dihasilkan dari peternak hewan ini sangat tinggi berpengaruh ke Sungai Citarum. Maka untuk meminimalisir pencemaran sungai, Kohe ini kita jadikan pupuk kompos”. Tuturnya.


Tak hanya itu, Satgas pun melakukan Komsos, sebagai edukasi kepada masyarakat untuk lebih bercermin pada kebersihan sungai dan lingkungan yang diharapkan oleh semua pihak.


“Sosialisasi dan himbauan terus dilakukan kepada masyarakat agar tidak buang sampah ke sungai dan menjaga kebersihan lingkungan”. Pungkasnya. 


(Sholeh)