PMKKT Kembangkan Program Edukasi Konservasi melalui Field Trip Edukasi Ekologi Cikapundung di Kampoeng Tjibarani
-->

Advertisement Adsense

PMKKT Kembangkan Program Edukasi Konservasi melalui Field Trip Edukasi Ekologi Cikapundung di Kampoeng Tjibarani

60 MENIT
Minggu, 27 Agustus 2023

Remaja Kampoeng Tjibarani bersama Guru dan Anak Didiknya pada giat Field Trip Edukasi Ekologi Cikapundung, Kamis 24/08/2023 (zulqarnaen)


60MENIT.co.id, Bandung | Perkumpulan Masyarakat Kreatif Kampoeng Tjibarani (PMKKT), berkolaborasi dengan Telkom indonesia dan peduli konservasi, menggelar kegiatan Field Trip Edukasi Ekologi Cikapundung pada Kamis, 24 Agustus 2023 di Saung komunitas kampoeng Tjibarani. 


Sasaran penerima manfaat dari program ini adalah anak-anak sekolah dasar yang berada di sekitar wilayah bantaran sungai cikapundung yaitu SD Al-Husainiyyah di kelurahan Hegarmanah dan SD Al-Hidayah di kelurahan Ciumbuleuit, kecamatan Cidadap, kota Bandung. 


Program ini merupakan upaya dari PMKKT untuk menumbuhkan kesadaran dan menciptakan kader konservasi baru yang peduli terhadap kelestarian alam sejak usia dini, dengan melakukan edukasi tentang ekologi Sungai Cikapundung, Pengenalan jenis sampah, Edukasi melalui kesenian pantomim, workshop pengelolaan sampah dari botol bekas air mineral menjadi media tanam dan penanaman berbagai jenis pohon.


Perlu diketahui bahwa kelestarian alam dan permasalahan soal sampah merupakan tantangan bersama demi merawat lingkungan menjadi lebih baik dan meminimalisir kerusakan alam yang terjadi. Data terkait jumlah sampah di sungai Cikapundung yang kami kumpulkan pada kegiatan river clean up 12 agustus lalu dalam satu hari pengambilan sampah di Sungai Cikapundung, segmen sekitar Kampoeng Tjibarani mencapai 1 ton lebih. 


Remaja Kreatif Kampoeng TJIBARANI.


Selain itu dengan adanya permasalahan TPA sarimukti yang saat ini sedang mengalami bencana kebakaran menimbulkan dampak penumpukan sampah di berbagai wilayah yang mengharuskan masyarakat untuk meminimalisir jumlah sampah dan melakukan pengelolaan secara mandiri dan kolektif. Oleh karena dengan workshop pengelolaan sampah yang kami lakukan dapat menjadi salahsatu solusi untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut.


Erland Fabian perwakilan dari Kampoeng Tjibarani dan selaku ketua pelaksana kegiatan menuturkan bahwa, membangun keberlanjutan konservasi tidak terlepas dari upaya membangun kader-kader konservasi baru, sehingga kepedulian dapat disalurkan dengan baik antar generasinya. 


"Untuk itu kami menggulirkan Program Field Trip Edukasi Lingkungan di wilayah Bantaran Sungai Cikapundung segmen Kampoeng Tjibarani. Program ini menjadi pengalaman pendidikan transformatif yang memberdayakan generasi mendatang untuk melindungi sumber daya alam kita, sambil mendorong kolaborasi antar pihak sekolah, pendidik, komunitas lokal dan pakar lingkungan. Untuk mencapai tujuan tersebut kami menggunakan metode belajar sambil bermain," jelas Fabian.


Metoda edukasi Perkumpulan Masyarakat Kreatif Kampoeng Tjibarani.


Ia menambahkan, bermain sambil belajar ini merupakan sebuah pendekatan yang dirancang untuk mengedukasi anak-anak melalui pengemasan yang kreatif diselipkan dengan melakukan permainan sebagai hal yang menyenangkan dan menjadikan suasana pembelajaran lebih santai. Melalui metode ini memungkinkan anak usia dini 6 hingga 12 tahun untuk belajar lebih banyak tentang pendidikan lingkungan melalui aktivitas praktek yang menyenangkan.


"Saat kami melakukan wawancara kepada pihak sekolah yang kami undang yaitu SD Al Husainiyyah dan SD Al-Hidayah tentang kesan dan pesan serta harapan mereka terkait program ini. Pertama Menurut Kepala Sekolah SD Al-Husainiyyah Bapak Widodo, ia menyampaikan terimakasihnya kepada para pemuda kreatif yang mengelola kampoeng Tjibarani ini, dengan menghadirkan anak-anak didiknya sehingga anak-anak langsung bisa mengetahui tentang lingkungan di sekitarnya. Kebetulan SD Al-Husainiyyah berada di lingkungan Tjibarani," masih kata Fabian.


"Metoda yang diterapkan yaitu mereka anak didik betul-betul dididik diedukasi, sehingga mereka bisa memahami dan mempraktikkan cara-cara memelihara dan menjaga lingkungannya," imbuh Febian.


Peserta Program Edukasi Konservasi melalui Field Trip Edukasi Ekologi Cikapundung di Kampoeng Tjibarani.


Menurut perwakilan Guru dari SD Al-Hidayah yaitu Ibu Nur, konservasi edukasi lingkungan hidup. Tujuannya supaya anak-anak itu bisa melaksanakan atau mempraktekkan di rumah masing-masing dalam kehidupan sehari-harinya. 


"Harapannya supaya nanti anak-anak itu bisa menjadi penerus, melestarikan lingkungan ini supaya lingkungan ini tetap lestari dan bumi ini tetap terjaga, buminya tetap hijau," kata Nur.


Harapan sebagai komunitas masyarakat bantaran sungai melalui program field Trip di kampoeng Tjibarani ini dapat terus berjalan dan memberikan dampak yang nyata terhadap pendidikan non formal, khususnya kepada anak-anak usia dini untuk membangun kesadaran dan mengimplementasikan kepedulian mereka terhadap lingkungan di sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari. 


"Selain itu kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung dan bekerja sama sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar," kata Fabian.


(*)