Pelaksanaan Simulasi Pencoblosan di Toraja Utara Disambangi Bawaslu Sul-Sel
-->

Advertisement Adsense

Pelaksanaan Simulasi Pencoblosan di Toraja Utara Disambangi Bawaslu Sul-Sel

60 MENIT
Senin, 29 Januari 2024

Anggota Bawaslu Divisi Humas, Data Dan Informasi, Alamsya saat memberikan sambutan (redaksi 60menit.co.if)


60MENIT.co.id, Toraja Utara | Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan ikut mengawasi pelaksanaan simulasi pencoblosan yang digelar oleh KPU Kabupaten Toraja Utara  yang dilaksanakan di TPS 2 Tongkonan Pangra'pak dusun paku lembang sangbua' Kecamatan Kesu' kabupaten Toraja Utara, Senin (29/01/2024)


Anggota Bawaslu Divisi Humas Data Dan Informasi Provinsi  Sulsel Alamsya mengatakan, bahwa simulasi pencoblosan ini merupakan gambaran nyata dalam pencoblosan pada pemilu 2024 yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 nanti.


Oleh sebab itu, Alamsya meminta simulasi ini harus terlaksana dengan riil selayaknya hari H pemungutan suara, mulai dari tahapan, waktu pemungutan hingga penghitungan suara.


“Simulasi hari ini sebenarnya memang sangat penting dan menggambarkan situasi saat pemungutan dan penghitungan suara pada tanggal 14 Februari. Maka harapan kami bahwa simulasi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Toraja Utara ini adalah situasi yang sebenarnya. Bagaimana pemilih datang, bagaimana mekanisme pemilih di bilik suara, pemilih saat diberikan surat suara sampai dengan tahapan pemilih yang sudah selesai melakukan pencoblosan,” ujarnya saat menghadiri simulasi ditongkonan Pangra'pak Lembang Sangbua. 


Suasana Simulasi Pencoblosan Di TPS 2 Lembang Sangbua (60menit.co.id)


Maka kata Alamsya, ketika simulasi yang dilakukan oleh KPU ini berjalan dengan baik mekanismenya seperti pelaksanaan pemungutan  perhitungan suara tentu bisa dijadikan salah satu contoh untuk diimplementasikan pada 14 Februari 2024 nanti.


“Kita berharap bahwa pemungutan suara itu inilah riilnya di lapangan. Mudah-mudahan nanti KPU Toraja Utara  juga akan menghitung berapa ritme waktu satu orang itu mulai mengantre, di bilik suara itu berapa menit, kemudian memasukkan surat suara dan sebagainya. Ini sudah menjadi tolak ukur KPU sehingga KPU sudah bisa memastikan dengan kapasitas pemilih yang ada sekarang ini menggunakan durasi waktu seberapa lama,” kata Alamsya.


“Artinya ukuran kerja nanti di TPS itu sudah tergambar dari simulasi ini,” timpalnya.


Alamsya melanjutkan, bahwa dalam pemungutan dan penghitungan suara, Bawaslu juga menempatkan satu orang pengawas di masing-masing TPS.


(Sal)