Gerebek Judi Sabung Ayam di Toraja, Brimob Dinilai Berlebihan
-->

Advertisement Adsense

Gerebek Judi Sabung Ayam di Toraja, Brimob Dinilai Berlebihan

60 MENIT
Selasa, 02 April 2024

Tampak puluhan warga pencinta sabung ayam diamankan di Mapolda Sulsel, di Makassar, paska razia lokasi judi sabung ayam, di Langda, Kecamatan Sopai, Toraja Utara, 31 Maret 2024.


60Menit.co.id, Jakarta | Satuan Brimob Polda Sulsel menggerebek praktik judi sabung ayam di Langda, Kecamatan Sopai, Toraja Utara, Minggu (31/3). Dalam razia yang digelar itu polisi mengamankan puluhan warga lokal dan beberapa barang bukti berupa ayam jago serta lainnya. Para warga tersebut kemudian dibawa ke Mapolda Sulsel di Makassar untuk diproses lebih lanjut. 


Hanya saja, sangat disayangkan cara penanganan pihak Brimob saat razia dengan menyiksa warga secara tidak manusiawi. Tayangan penyiksaan ini terlihat jelas dalam sejumlah tayangan video dan gambar yang dishare ke media sosial dan menjadi viral. Tindakan personil pihak Brimob tersebut dinilai sejumlah pihak sangat berlebihan dan out of control (lepas kontrol) dengan membunyikan suara tembakan secara beruntun. 


Tampak personil polisi dengan genggaman pistol di tangannya, saat mengamankan seorang warga lokal, Para warga yang diamankan dengan kondisi diborgol tak berdaya.


Tidak tanggung-tanggung, lantaran suara tembakan yang dahsyat ini, seorang wanita hamil berinisial Fat (28) mengalami keguguran. Korban langsung dievakuasi ke RS Kr Elim Rantepao untuk ditangani. Selain itu, beberapa dari warga yang diamankan diduga salah tangkap. Seperti Marten Lobe, Antonius Lebang, Victor Sarong Langi’, dan Tumani Palullu. Para warga ini kebetulan saja berdomisili di dekat lokasi sabung ayam. 


Termasuk Fat. Dari warga ini, menurut informasi yang diperoleh, ada yang diduga mengalami kelainan jiwa yakni Tumani. Kini, para warga yang diamankan sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulsel. Tindakan represif personil Brimob ini tentu saja mengundang tanggapan berbagai pihak. Mereka umumnya menyayangkan tindakan itu. Pihak BPS (Badan Pekerja Sinode) Gereja Toraja juga turut disorot. 


Seperti dilontarkan pemuka masyarakat PARIS (Pangala’ Riu dan Sekitarnya) yang berdiam di Rantepao, Ir. Silas Kende, MT. “Kasihan jg ee, pakai uang sendiri diperlakukan kayak penjahat hrs diborgol, apa memang harus bgtu..? kenapa aktorx tdk dicari,” ujar Silas melalui pesan WA, Selasa (2/4) hari ini. Ditambahkan, dengan perlakuan yang tidak manusiawi itu masyarakat harus dibantu. 


Tampak kepala warga yang diamankan berada di bawah dengan ditindisi kaki (lutut).


“Dimana itu pengacara2 handal knp masy kita tdk dibela hak2x. BPS Getor jg, jgn hanya buat pundi2 sj, macam pundi hari minggu 4 bh, ucapan terimakasih mingguan, bulanan dan peti pemb. macam2, majelis beli seragam macam dr pundi2 anggota jemaat yg mgkin berasal dr kekuranganx,” tutur mantan Kadis PUPR Sorong Selatan ini. Ia menegaskan judi memang dilarang namun penanganannya juga tidak boleh melanggar hukum dan tidak manusiawi. 


Sementara itu, dalang atau koordinator dari kegiatan judi sabung ayam ini hingga kini belum berhasil diamankan. Menurut sumber dari warga, pelaksananya diduga seorang oknum Kepala Desa atau Kepala Lembang di Toraja Utara berinisial YR. Sebelumnya, oknum tersebut ingin menggelar sabung ayam di Batu Piak, Kelurahan Ba’tan, Toraja Utara, 28 hingga 31 Maret 2024. Namun ini gagal dilaksanakan karena kuatnya tekanan masyarakat  menolak sabung ayam digelar. 


(anto)