Gebyar KWT, RW 09 Cipagalo dalam Perlombaan PKK Tingkat Kabupaten
-->

Advertisement Adsense

Gebyar KWT, RW 09 Cipagalo dalam Perlombaan PKK Tingkat Kabupaten

60 MENIT
Senin, 30 Juni 2025


Kedatangan tim penilai Lomba PKK tingkat Kabupaten Bandung di RW.09 (GBA 2) dipimpin langsung Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) Kabupaten Bandung (Ir. Hj. Ina Dewi Kania, MP.) - zhovena.

60MENIT.co.id, Bandung | RW 09 Desa Cipagalo mewakili Kecamatan Bojongsoang, mengikuti lomba Kelompok Wanita Tani (KWT) se Kabupaten Bandung, yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) dipimpin langsung Ir.Hj. Ina Dewi Kania, M.P. selaku Kadis, selalu tim penilai.


Lomba KWT ini merupakan suatu bentuk inspirasi dan motivasi Tim PKK RW 09, yang antusias dalam semarak KWT di lingkungannya, yaitu setiap masyarakat telah mengembangkan KWT di masing-masing RT nya, sesuai dengan target pihak Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan.


"Ini adalah kelompok yang anggotanya para wanita yang terlibat dalam kegiatan pertanian dan pengolahan hasil pertanian. KWT bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui kegiatan pertanian, baik di lahan sendiri maupun di lahan kelompok", ucap Yatiman selaku ketua RW 09 Cipagalo (Senin, 30/06/2025)


Ia menambahkan bahwa adanya KWT di lingkungannya sudah direncanakan sejak awal untuk mendukung Program Pemerintah dalam bentuk Ketahan Pangan, yang saat ini gencar secara nasional.


Tampak depan KWT. RW.09 Desa Cipagalo Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung.


"Tujuan KWT dibentuk untuk memberikan wadah bagi perempuan sebagai peran aktif dalam kegiatan pertanian, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bertani, serta meningkatkan pendapatan keluarga melalui hasil pertanian," imbuh Yatiman, Senin 30/06/2025


Kegiatan KWT diantaranya melakukan penanaman sayuran, buah-buahan, tanaman obat keluarga (TOGA), juga mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan dan budidaya ikan lele juga ayam. Namun saat ini tim KWT RW. 09 baru tahap awal yaitu penanaman saja.


Sebenarnya KWT memberikan banyak manfaat, antara lain peningkatan pendapatan keluarga, pemberdayaan perempuan, peningkatan ketahanan pangan keluarga, dan pengembangan potensi lokal. 


Di RW.09, kegiatan KWT sudah bergerak menanam cabai, pakcoy, kailan, macam-macam terung, kangkung, bayam, sawi putih, kale, sosin, beberapa jenis bawang, sawi dan budidaya ikan lele.


Ketua RW.09 (H.Yatiman) ke-2 dari kiri baju putih berikat didampingi Kades Cipagalo (H.Asep Sobari) bersama para tokoh masyarakat RW.09.


Menurut Yatiman, lomba KWT ini adalah ajang kompetisi bagi kelompok wanita tani untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek pertanian dan pemberdayaan perempuan. 


Lomba ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, kemandirian ekonomi, serta kreativitas perempuan dalam mengelola usaha tani.


Tim PKK RW.09 sekaligus penggerak KWT di lingkungannya.


"Tujuan Lomba KWT, salahsatunya untuk meningkatkan ketahanan pangan, mendorong anggota kelompok untuk memanfaatkan lahan yang mangkrak dan pekarangan secara optimal dan menghasilkan berbagai jenis tanaman pangan, mendorong kemandirian ekonomi," jelasnya.


Harapan Ketua RW.09 yaitu dengan mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tambah, KWT dapat meningkatkan pendapatan anggota dan mendorong kemandirian ekonomi, meningkatkan kreativitas dan inovasi, dan memberikan wadah bagi anggota untuk mengembangkan ide-ide baru dalam budidaya tanaman maupun peternakan, sehingga mengerucut pada pengolahan hasil panen.


Beberapa tanaman sayuran yang ditanam dan telah dipanen di KWT RW.09.


Selain memperkuat kelembagaan petani tingkat perkotaan, Ketua RW.09 bertujuan supaya pemerintah dalam lomba ini menjadi ajang pembinaan dan peningkatan kapasitas kelompok tani, sehingga menjadi lebih dinamis, disiplin, dan mampu bekerja sama dalam mengelola usaha tani, terlebih sebagai ajang silaturrahmi warga yang berpotensi dan kemandirian.


"Oleh sebab itu kami menyarankan di setiap KWT supaya memerhatikan pada kualitas kebun yang dikelola oleh kelompok masing-masing di setiap RT, variasi jenis tanaman yang dibudidayakan, kerapihan dan keindahan kebun sebagai bentuk Ruang Tata Hijau yang asri, sehingga menjadi daya tarik warga," pungkas Yatiman.


(zho)