Warga Bogor Mulai Ramai Bincangkan Pilkades Serentak 2019
-->

Advertisement Adsense

Warga Bogor Mulai Ramai Bincangkan Pilkades Serentak 2019

60 MENIT
Kamis, 18 Juli 2019


INFONEWS.CO.ID ■ Menjelang perhelatan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di beberapa desa yang ada di Kabupaten Bogor, yang rencananya akan di gelar bulan November 2019 mendatang. Bagi masyarakat yang desanya akan menggelar Pilkades. Hal tersebut terus menjadi topik utama perbincangan, baik itu di rumah-rumah hingga warung kopi.

Mulai dari kinerja kades pertahana hingga prediksi-prediksi bakal calon kades yang akan bertarung. Beberapa bakal calon kades pun sudah mulai menampakkan diri dengan membuat statmen langsung atau meng-upload foto pencalonan dimedia sosial hingga memasang benner untuk memohon dukungan warga.

Bukan hanya itu, seolah tidak mau kalah, wargapun sebagai pemilih tidak mau ketinggalan dengan para bakal calon kades di desanya masing-masing. Dengan terus memberikan dukungan kepada bakal calon kades jagoannya. Dimulai dengan cara mengupload foto jagoannya maju di Pilkades di medsos beserta taglinenya, hingga berstatmen secara terang-terangan.

Seperti yang terpantau di akun Facebook Eni Susanti warga Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, pada tanggal 19 Juni 2019, dalam postingannya. Dia mengupload foto bacalon kades Tugu Utara yang juga merupakan kades pertahana desa tersebut. Asep Ma’mun Nawawi, SH.

Dalam foto postingannya, tertulis mohon do’a restu dan dukungannya, untuk mewujudkan desa Tugu Utara menjadi desa mandiri dengan program Panca Abipraya.

Sontak postingan Eni di respon oleh beberapa warganet, salah satunya akun Facebook bernama Mimin Aminah Tagana, “Kami masyarakat Tugu Utara, kami siap mengabdi, kami siap mendukung Aman, lanjutkan,” ucapnya.

Terpisah, Budi Mamat, SE. salah satu Bacalon Kades Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, mengaku dirinya siap maju di perhelatan Pilkades November 2019 mendatang, melawan petahana.

“Ya, saya sudah siap dohir dan bathin untuk maju bertarung dalam perhelatan Pilkades November 2019 mendatang, di desa Sukamahi,” ujar Budi, saat ditemui di kediamannya, Kamis (18/7/2019).

Dia mengatakan, jadi kepala desa atau tidak nantinya, itu sudah ada garis ketentuannya, dan memang harus siap dengan segala konsekuensinya.

“Sebagai manusia biasa, saya hanya bisa berikhtiar dan berdo’a, tentunya yang terbaik untuk saya, juga untuk warga Sukamahi,” ucap Budi.

“Karena saya ingin melihat desa saya lebih maju dan lebih baik dari sekarang,” sambungnya.

Budi mengutarakan, selain menawarkan program yang sudah dibuat kepada warga, Dia juga fokus dan terus membentuk tim yang solid dan kuat di akar rumput.

“Alhamdulillah tim sejauh ini sudah di bentuk dan dipersiapkan dengan matang, walaupun Pilkades akan di gelar nanti bulan November, namun alangkah lebih baik tim di bentuk dari sekarang, agar lebih mateng dan hasilnya maksimal,” tutur Budi.

Dia juga menceritakan, memang jika membandingkan politik kancah nasional dengan pedesaan jelas sangatlah berbeda. Menurutnya lebih menarik politik pedesaan. Karena jumlah lingkup pemilih yang kecil membuat politik pedesaan sangat berasa secara langsung bagi masyarakat.

“Menjadi Bacalon kades saja sudah sangat terasa aroma persaingannya, sensitifitasnya lebih tinggi. Oleh sebab itu pertarungan politik pedesaan, saya rasa adalah pertarungan politik yang sebenarnya,” katanya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam penyelenggaraan Pilkades serentak November 2019 mendatang, yang diikutsertakan 273 desa. Direncanakan akan merogoh kocek yang cukup besar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yaitu sebesar Rp32 miliar.