Dansektor-22, Buktikan Warga Kota Bandung Penyebab ODF Tingkat Tinggi
-->

Advertisement Adsense

Dansektor-22, Buktikan Warga Kota Bandung Penyebab ODF Tingkat Tinggi

60 MENIT
Jumat, 13 September 2019

60Menit.co.id - Dansektor 22 Citarum Harum ketika mengontrol Sungai Cikapundung di wilayah Pasirluyu,  bersama Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jumat (13/09/2019)
60MENIT.CO.ID, Bandung - Komandan Sektor 22 Citatum Harum, (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) diikuti perwakilan dari Dinkes (Ni Luh Widyanti)  dan Ketua Rw 04 Kel Pasirluyu Kec Regol (Aang) meninjau jalur Hong buangan limbah rumah tangga ke Anak Sungai Cikapundung.

Kegiatan ini merupakan survay dari Dansektor 22 untuk membuktikan bahwa warga di bantaran Anak Sungai Cikapundung masih membuang tinjanya langsung ke sungai tanpa melalui Septick Tank.

Menurut Ketua Rw 04 kel pasirluyu Kec Regol, "warganya Rata tidak punya Seftick Tank dan Membuang limbah Rumah tangganya (Tinja) ke  anak Sungai Cikapundung" katanya
60Menit.co.id
Terbukti sudah bahwa kesadaran masyarakat disini masih kurang memiliki kepedulian, sehingga Anak Sungai Cikapundung tercemar bakteri ekoli tingkat tinggi.

Sehingga ODF di Kota Bandung manjadi tinggi, maka apabila air sungai digunakan kebutuhan oleh warga akan menuai penyakit.

Pada kesempatan itu, Komandan Sektor 22 memerintahkan kepada Sertu Agus Tardiman (Dansubsektor 04-22 Wilayah Lengkong - Regol) untuk mendata warga yang belum punya Sefyick Tank di wilayah subsektor 04.

"ini harus segera ditanggapi, dengan upaya dari kam kedepanya merencanakan pembuatan Ipal Tinja Komunal" tegas Dansektor

Ni Luh Widiyanti (Dinkes Kota) menanggapi hal ini, "Stunting di Kota Bandung kini pada posisi 25,8%, merupakan pengaruh dari tidak memperdulikan sanitasi, ini karena membudayanya buang tinja ke selokan hingga air sungai tercemar bakteri ekoli tingkat tinggi" jelasnya

"Posisi 63,18% ODF di Kota Bandung, merupakan dampak pembangunan sanitasi di indonesia tidak tecapai sepenuhnya, mengakibatkan ODF tingkat tinggi, utamanya di Kota Besar yang padat penduduk, termasuk di Kota Bandung" imbuh Widya.

(Zho)