KOSTI JABAR Dan PSHG Garut Bagi-bagi Masker Untuk Masyarakat Tidak Mampu Di Garut
-->

Advertisement Adsense

KOSTI JABAR Dan PSHG Garut Bagi-bagi Masker Untuk Masyarakat Tidak Mampu Di Garut

Wak Puji
Minggu, 31 Mei 2020

Diar Cahdiar Antadiredja Ketua Kosti Jabar dan PSHG saat membagikan masker di Jl. Ahmad Yani Garut


60menit.com, Garut - Sebagai wujud  kepedulian terhadap sesama ditengah pandemi covid 19, Komunitas Sepeda Tua Indonesia  (KOSTI) JABAR dan Paguyuban Sapedah Heubeul Garut (PSHG) bagi-bagi masker untuk masyarakat tidak mampu di Garut. Bakti sosial sebagai bentuk kepedulian tersebut dilaksanakan di depan BJB Garut dan di jalanan utama kota Garut oleh para onthelis (sebutan untuk penghobi dan pengguna sepeda tua) sambil bersepeda dan silaturahmi hari raya lebaran 1441 H. 

“ Masker gratis ini adalah donasi dari onthelis Jawa Barat yang bernaung dalam organisasi KOSTI, dari sebelum puasa kita sudah menggalang dana dan kegiatan bakti sosial ini telah dilaksanakan sebelum lebaran di KOSTI kabupaten dan kota Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kota Depok, Kabupaten purwakarta, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bandung.  Alhamdulillah hari ini dapat kita laksanakan di Kabupaten Garut yang kita cintai dan In Sha Allah minggu depan akan dilaksanakan di Kota Bandung dan Kota serta Kabupaten Bogor “ Demikian keterangan Diar Cahdiar Antadiredja yang saat ini menjabat sebagai Ketua KOSTI Jawa Barat dan Ketua PSHG. Minggu (31/05/2020)



Diar mengatakan, pembagian masker yang dilaksanakan oleh KOSTI JABAR diprioritaskan kepada masyarakat yang betul-betul tidak mampu untuk membeli masker, atau yang tidak mempunyai cadangan masker. Seperti diketahui  bersama bahwa masker kain sebenarnya hanya boleh dipakai selama 4 jam dan harus diganti dengan yang baru, proses pencucian masker juga harus dengan beberapa syarat yaitu dicuci bersih dengan ditergen, dijemur ditempat yg panas dan disetrika dengan panas yang cukup. 

Untuk masyarakat yang tidak mampu membeli masker bukan kebutuhan primer, sehingga mereka tidak memprioritaskan memiliki masker dan mungkin saja hanya punya satu dan menjadi tidak higienis. Padahal masker merupakan penangkal pertama supaya virus covid 19 tidak masuk ke dalam tubuh masnusia melalui mulut dan hidung, selain tentunya sering mencuci tangan dan pola hidup sehat. 

"Jadi kami tidak sembarangan memberikan masker hasil donasi ini, untuk masyarakat yang mampu dan tidak menggunakan masker karena membandel dengan berbagai alasan, kami hanya memberikan himbauan dan sosialisasi pentingnya menggunakan masker apalagi saat ditrerapkan Adaptasi Kebiasaan baru (ASB) atau yang lebh dikenal dengan New Normal," tambah Diar

Acara baksos dan silaturahmi ini dilasksanakan setelah sebelumnya selama kurang lebih 3 bulan onthelis PSHG, yang juga dibawah naungan FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) kabupaten Garut ini tidak melaksanakan kumpul bersama karena aturan harus diam di rumah dan tidak boleh berkumpul.  Terlihat saat tadi pagi berkumpulpun para onthelis yang selalu identik dengan sepeda tua dan berkostum unik ini, benar-benar menjaga jarak dan menggunakan masker. 


Mengakhiri Pembicaraanya diar dan onthelis Garut sangat miris melihat kesadaran masyarakat Garut yang rendah dalam menggunakan masker dan menerapkan sosial dan Phisical Distancyng, masyarakat terlihat biasa-biasa saja dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, banyak yang tidak menggunakan masker, berkerumun tidak menjaga jarak, anak-anak penjual bendera di pom bensin juga tidak memakai masker, tukang becak, petugas parkir, penjual makanan dan yang paling menggelikan adalah satu keluarga dengan dua anak, orang tuanya memakai masker anaknya malah tidak. 

"Kejadian yang membuat onthelis Garut In Sha Allah untuk melanjutkan gerakan bagi-bagi masker minggu depan adalah; saat di sekitar Tarogong memberikan masker kepada ibu-ibu sepuh yang tudak memakai masker, saat ditanya kenapa tidak memakai masker. Si ibu sepuh hanya menjawab “teu gaduh” (tidak punya), saat diberikan masker si ibu itu nampak matanya berkaca-kaca dan mengucapkan hatur nuhun," pungkasnya.