Belum tuntas kasus Penghina guru Dede Iskandar, kini muncul perwira polisi ngancam tembak
-->

Advertisement Adsense

Belum tuntas kasus Penghina guru Dede Iskandar, kini muncul perwira polisi ngancam tembak

Wak Puji
Rabu, 29 Juli 2020



60menit.com, Garut - Insiden yang memantik emosi para guru tak hanya soal kasus penghinaan profesi guru yang dilakukan akun facebook Dede Iskandar. Para guru kembali dibuat emosi dengan pernyataan salah seorang perwira di Polres Garut.

Saat Dede Iskandar selesai memberi klarifikasi di lantai dua Gedung PGRI Garut, ratusan guru sudah berkumpul. Polisi akhirnya membawa Dede melalui bagian belakang gedung.

Para guru yang mengetahui Dede dibawa jalan belakang, lalu berkumpul ke pinggir Jalan Pasundan. Mereka sudah menebak Dede akan dibawa polisi.

Sebuah Toyota Avanza hitam sudah disiapkan polisi untuk mengangkut Dede. Saat Dede digiring petugas, ratusan orang sudah memenuhi bagian depan Gedung PGRI.

Dede yang mengenakan jaket berwarna merah digiring beberapa petugas. Namun amarah massa sudah tak tertahan. Sejumlah guru yang sudah menunggu langsung mengarahkan bogem mentah saat Dede melintas.

Petugas pun kesulitan menahan massa yang begitu banyak. Dede akhirnya bisa masuk ke dalam mobil. Tapi massa masih terus menumpahkan emosinya. Mereka mengelilingi mobil yang akan membawa Dede ke Polres Garut.

Salah seorang perwira polisi yang geram dengan aksi massa sempat mengeluarkan kata-kata yang menyinggung guru. Ia sebelumnya sudah masuk ke dalam mobil, namun kembali keluar mobil.

"Saya tembak kamu siah," ujar salah seorang perwira polisi itu kepada masa guru yang mengerumuni mobil Avansa.

Sontak kata-kata itu membuat para guru kembali emosi. Mereka tak terima dengan perkataan yang dinilai mengancam itu.

Asep Sopian, salah seorang guru menyebut sangat tak elok polisi mengucapkan kata-kata tembak. Meski para guru sedang emosi, seharusnya polisi bisa lebih bijak dalam mengatasi massa.

"Jelas guru-guru tak terima. Padahal kan kami sedang fokus dengan kasus Dede ini. Tapi ini malah diberi ancaman," katanya.

Asep bersama rekan guru lain akan berkonsultasi dengan PGRI Garut terkait hal tersebut. Ia menyebut, ucapan polisi itu banyak didengar para guru. Bahkan banyak yang merekamnya.

"Nanti kalau soal ancaman dari polisi itu kami konsultasi dulu. Mau seperti apa menyikapinya," ujarnya.