Menelan Ratusan Nyawa, Bencana Tanah Longsor di Sumedang
-->

Advertisement Adsense

Menelan Ratusan Nyawa, Bencana Tanah Longsor di Sumedang

60 MENIT
Minggu, 10 Januari 2021

60menit.com | Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

60MENIT.co.id, Sumedang | Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meninjau lokasi bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Ahad (10/1).


Peninjauan tersebut bertujuan untuk melihat kondisi lokasi bencana dan memastikan keselamatan petugas dalam mengevakuasi korban bencana tanah longsor serta pemetaan pergerakan tanah guna mengantisipasi bencana longsor susulan. Sebanyak 11 warga di Desa Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat, tewas dalam bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu malam, 9 Januari 2021.


Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban.


Mentri Soaial RI, Tri Rismarini. 

Sementara itu terkait korban yang terdampak longsor tersebut, Ridwan Kamil mengatakan pihaknya beserta jajaran terkait akan mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.


“Warga yang terdampak akan segera dipindahkan ke permukiman baru yang lebih aman. Program permukiman baru dibantu pemerintah pusat melalui BNPB sesuai arahan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo,” katanya.


Terakhir, Ridwan Kamil mengingatkan kepada masyarakat agar di musim penghujan ini bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir dan longsor.


“Mari warga Jawa Barat, kita terus waspada di bulan-bulan musim penghujan ini yang sering berpotensi membawa bencana banjir dan longsor. Semoga Allah SWT selalu melindungi hidup kita semua. Aamiin,” tuturnya.


Sementara dilaporkan Antara, Kementerian Sosial mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu mengevakuasi korban tebing longsor di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.


Menurut siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Minggu, Tagana dan unsur Kampung Siaga Bencana (KSB) dikerahkan untuk mendata korban serta mengevakuasi korban ke tempat aman, khususnya korban yang tergolong rentan seperti warga lanjut usia, anak-anak, dan penyandang disabilitas.


(Akbar Sentosa)