Divonisnya Habib Bahar Bin Smith, Begini Harapan Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Bandung
-->

Advertisement Adsense

Divonisnya Habib Bahar Bin Smith, Begini Harapan Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Bandung

60 MENIT
Selasa, 04 Januari 2022

60menit.co.id | Habib Bahar Bin Smith dan Jenderal Dudung (Edit; zho)

Jika Cinta Bersatu Untuk Kepentingan NKRI, Damailah Indonesiaku.

Oleh Zhovena.


60MENIT.co.id, Bandung | Pasca divonisnya Habib Bahar Bin Smith oleh Polda Jabar, beberapa masyarakat peduli Cinta Damai dan Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Bandung mengibarkan Bendera Hijau, yaitu sebuah simbol Cinta Damai bersatu di Lingkungan yang sejuk dan sehat.


Menurut Ketua Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Bandung, Zhovena, S.T., kedamaian ini sangat signifikan oleh kecemburuan sosial material, sehingga banyak masyarakat yang tidak berpihak kepada pimpinan pemerintahan atau kedinasan. 


"Karena mereka (para pejabat) sangat disorot masyarakat dari kekuasaan yang terpengaruh oleh kekayaan, maka munculah sebutan mereka itu hanya berkepentingan oligarki semata," kata Zhovena.


Zhovena, S.T.


Sorotan ini sudah menyebar di masyarakat tingkat akademisi ke atas, bahkan saat ini NKRI sudah dikategorikan Negara Oligarch, (red. KH. Said Aqil Sirodj).


Jika ada yang bersuara atas terjadinya kebohongan-kebohongan, kedzoliman, ketidak adilan para pemimpin / pejabat / penegak hukum di negeri ini, itu bukan berarti mereka membenci. 


Logo Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Bandung.


Ia menambahkan, namun sebaliknya mereka dan kami rakyat menginginkan negeri ini dipimpin oleh pemimpin yang jujur, yang adil tidak berlaku dzolim kepada orang-orang yang bersuara lantang mendengar dan melihat jejak digital rezim ini, yang suka berbohong, berlaku tidak adil, berlaku dzolim terhadap ulama, ustad, tokoh agama, aktifis, mahasiswa dan rakyat yang bersuara lantang mengkritik tentang ruwetnesianya rezim yang memimpin saat ini. 


Yang paling penting jangan lagi ada pemimpin dan semua pejabat tinggi di negeri ini, yang bisa dipengaruhi oleh kepentingan oligarki. Karena kepentingan oligarki inilah bisa mengendalikan negeri ini kepada mereka yang bisa dipengaruhi dengan kekuasaan dan jabatan. Hingga lewat merekalah negeri ini hanya menjalankan aturan dan kebijikan dengan notabene untuk kekuasaan dan kepentingan oligarki.


Semua udah terlihat jelas kekuasaan dan kepentingan oligarki di rezim ini sudah terjadi dan sangat nampak. Dan itu adalah kepentingan oligarki yang tidak suka dengan agama Islam. Dan mereka menjadi satu paham, bergabung dalam satu kelompok yang punya pemahaman yang sama. Yaitu pemahaman ideologi komunis. 


Jika cinta bersatu untuk kepentingan NKRI, Damailah Indonesiaku. Dan tidak ada lagi kekuasaan dan kepentingan oligarki yang bisa mempengaruhi NKRI.


(*)