Jalan Amblas! Poros Paniki-Bokin, BPBD Torut Slow Respon, Tunggu Jatuh Korban
-->

Advertisement Adsense

Jalan Amblas! Poros Paniki-Bokin, BPBD Torut Slow Respon, Tunggu Jatuh Korban

60 MENIT
Senin, 07 Februari 2022

60menit.co.id | Jalan Amblas Poros Paniki-Bokin, BPBD Torut Slow Respon, Senin 7/02/2022 (Foto : Erlin)


60MENIT.co.id, Toraja Utara | Sebulan terakhir jalan poros penghubung Paniki-Bokin di Lembang Sapan Kua-Kua, Kecamatan Buntao', Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, mengalami rusak parah akibat tanah amblas, Senin 7 Februari 2022.


Akibatnya, jalan tersebut sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat hal itu dikuatirkan bisa membahayakan pengguna jalan yang melintas. Dan bisa saja menelan korban jiwa, lantaran di atas badan jalan ada rumah warga yang terancam longsor.


"Tanah ini amblas sejak satu bulan lebih, kondisi jalan itu bisa saja menelan korban jiwa, lalu di atas badan jalan ada rumh warga yang terancam longsor jika jalan ini tidak cepat ditangani oleh instansi terkait," kata Kepala Lembang Sapan Kua-Kua, Yosis Tandi Paty kepada tekape.co, Senin 7 Februari 2022.


Terlihat jalan itu kian hari kian bertambah parah, amblasnya sudah begitu dalam sehingga sangat membahayakan pengguna jalan jika terus dibiarkan terlalu lama.


Pihaknya, kalem dan masyarakat sudah melakukan penanggulangan darurat dengan melakukan penimbunan menggunakan material batu pecahan atau urpil tapi masih saja amblas.


"Jalan amblas itu sudah satu bulan lebih. Hal itu diakibatkan oleh faktor alam. kemudian selama ini kami sudah perbaiki swadaya masyarakat. Sementara pihak perusahaan yang melakukan pengaspalan atau pihak rekanan juga sudah ikut berusaha membantu memperbaiki jalan itu, tapi masih saja amblas setiap harinya," ujar Yosis.


Ia menambahkan, sampai saat ini pihak BPBD Torut belum menanggapi atau memberikan perhatian khusus terkait hal ini. 


"Saya sudah pernah laporkan ke BPBD tapi hingga kini belum ada respon atau tanggapan. Karena jika dibiarkan berlarut-larut ini merugikan masyarakat bahkan bisa menelan korban jiwa di jalanan," ucapnya.


Sekedar diketahui poros ini akses penghubung dua kecamatan Buntao Rantebua, Nanggala. Dan jalan poros tersebut jalan kabupaten. Kalau sudah putus jalan itu, bisa menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat karena itu akses vital masyarakat.


Terpisah, Jefri salah warga Paniki menjelaskan Amblasnya jalan tersebut disebabkan karena drainase kurang baik dan struktur bawah tanah yang lembek.


"Hal itu lantaran air lewat bawah tanah dan selama dikerja selalu amblas di titik tersebut. Karena memang struktur bawah tanahnya yang terdapat mata air. Jadi harus dengan perencanaan yang tepat untuk penanggulangan lapisan bawah tanah yang lembek," ujar Jefri, Alumni UKI Toraja Jurusan Teknik Sipil Ini.


Jefri menggambarkan sedikit agar jalan amblas itu bisa efektik penanganannya dengan memberikan beberapa solusi.


"Jadi solusinya harus memakai perkerasan kaku yakni dengan jalan beton yang memakai tulangan. Kata dia, sekalipun ditalut dari bawah tidak bisa efisien. Karena memang tanah dasarnya yang sangat lembek.


(Erlin)