Camat Tikala Fasilitasi Pertemuan Rumpun Keluarga Tongkonan-Perusahaan Penambang
-->

Advertisement Adsense

Camat Tikala Fasilitasi Pertemuan Rumpun Keluarga Tongkonan-Perusahaan Penambang

60 MENIT
Senin, 11 Juli 2022

60menit.co.id


60MENIT.co.id, Makassar | Penolakan warga masyarakat Tikala, khususnya keluarga besar Tongkonan Batu sebagai pemilik lahan yang masuk dalam WIUP (Wilayah Izin Usaha Pertambangan) Tambang Batuan CV Bangsa Damai pimpinan Terry Banti, tampaknya tidak main-main. Setelah mendapat protes keras dari Rektor UKIP Prof DR Agus Salim, SH, MH yang juga pemilik lahan Tongkonan itu, rumpun keluarga besar tongkonan terus merangsek menutup dua akses jalan masuk ke lokasi tambang batuan CV Bangsa Damai di Tikala. 


Jauh sebelumnya para warga Tongkonan tersebut telah melarang pihak perusahaan menambang di lokasi tersebut namun tuntutan ini tidak digubris. Anjing menggonggong kafilah berlalu, pihak perusahaan tetap melakukan aktivitas di lapangan. Warga kemudian melayangkan surat berulang kali. Terakhir surat ditujukan ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Ub. Deputi Bidang Pelayanan Modal di Jakarta. 


Surat perihal Keberatan terhadap Surat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 2045/I/IUP/PMDN/2021 tanggal 31 Desember 2021 tentang Persetujuan Pemberian Izin Usaha Pertambangan untuk Komoditas Batuan kepada CV Bangsa Damai itu ditembuskan ke Presiden RI, Menkumham RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Gubernur Sulsel, Kadis Investasi dan Penanaman Modal Sulsel, Bupati Torut, Camat Tikala, Lurah Tikala dan Lurah Barana'. 


Lantaran dua akses jalan menuju lokasi dihambat warga, pihak perusahaan merasa terganggu dan uring-uringan dibuatnya. Alhasil, Camat Tikala Yunus Mantili, S.Pi dan aparat Kepolisian setempat dikabarkan sempat turun ke lokasi dengan maksud ingin membuka akses jalan namun dilarang warga. Sang Camat lalu menfasilitasi pertemuan di kantornya hari ini, Senin (11/7). Hadir rumpun keluarga Tongkonan serta pihak perusahaan. Hingga berita ini rilis, pertemuan masih berlangsung. 


(anto)