Dorong Bandung Kota Layak Sehat, Serma Agung Bamin Satgas Sektor 22 Paparkan Gejala Stunting dan ODF
-->

Advertisement Adsense

Dorong Bandung Kota Layak Sehat, Serma Agung Bamin Satgas Sektor 22 Paparkan Gejala Stunting dan ODF

60 MENIT
Senin, 14 November 2022

(kiri) Serma Agung Setia Purnama, Bamin Satgas Citarum Harum Sektor 22 bersama aparat Kelurahan Gumuruh dll melakukan sosialisasi urusan rumah kost tentang ODF, Senin 14/11/2022 (zhovena)


60MENIT.co.id, Bandung | Serma Agung Setia Purnama, S.E., selaku Bamin Sektor 22 Satgas Citarum Harum bersama Lurah Binong, Kasi Ekbang Kecamatan, Puskesmas Gumuruh dan Forum Bandung Sehat melaksanakan sosialisasi dan edukasi pentingnya Open Difecation Free (ODF) kepada pelaku usaha rumah kost dan warga di wilayah Kelurahan Binong Kecamatan Batununggal. 


Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan oleh Pemkot Bandung terkait percepatan ODF 100 % di Kota Bandung. 


Kegiatan yang dihadiri 30 pelaku usaha rumah kost ini, Serma Agung Setia Purnama memaparkan maksud dan tujuan sosialisasi dengan tema menyamakan suatu pemahaman dan adanya komitmen kepada pelaku usaha untuk membuat septic tank secara mandiri. 


"Pelaku usaha wajib memperhatikan sisi ekologi selain sisi ekonomi, karena kebersihan dan kesehatan lingkungan menjadi tanggung jawab kita semua," tegas Agung pada pemaparannya, Gumuruh, Senin 14 November 2022.


Menurutnya, sungai merupakan etalase peradaban, sehingga cermin dari masyarakat terlihat dari kondisi sungai dan kebersihan lingkungan, keadaanya ini akan menjamin sebuah prilaku, karakter dan kepribadian masyarakat di lingkungan tersebut.


Tentang peradaban, Bamin Satgas Sektor 22 mengimplementasikan landasan filosofinya, "Perihal permasalahan lingkungan berbicara tentang peradaban dan perilaku manusia, ciri diri yang baik terlihat dari sisi toiletnya dan ciri sungai yang baik tercermin dari sungainya," ujarnya 


Kehadiran beberapa pengusaha kost dan aparatur Kewilayahan di Kelurahan Gumuruh Kecamatan Batununggal.


Lebih lanjut Agung menuturkan hal serupa disesuaikan dengan letak ekologis Kota Bandung. Sosiologi ini Bandung merupakan penyangga ibukota, sisi pariwisata begitu menjadi daya tarik namun sangat ironis apabila dilihat dari pencemaran rumah tangganya. 


"Pendisiplinan ini menjadi tugas kita semua dalam upaya menyelesaikan permasalahan pencemaran yang disebab oleh tinja yang selama ini menghantui masyarakat banyak," imbuh Agung.


Merupakan harga diri bagi warga Kota Bandung untuk menjunjung tinggi peradaban yang semestinya hingar bingar yang dipenuhi penghargaan sebuah kota yang elok dan menawan. Namun didalamnya masih tersimpan sebuah misteri pencemaran Tinja yang berdampak Stunting bagi generasinya dibalik pemerintah saat ini mengusung Bandung sebagai Kota Layak Sehat.


"Kota Bandung sudah mendapat penghargaan Swasti Saba, dimana angka ODF nya sudah 60 %, sekarang dan 1 tahun ke depan harus bisa mencapai 100%," tegas Agung.


Satgas Citarum Harum Sektor 22 mendorong kepedulian pemerintah untuk meningkatkan kemajuan supaya menyandang sebagai Kota Layak Sehat. "Kenapa kegiatan ini harus dilaksanakan, karena kandungan dari feses dapat menyebabkan stunting (gagal tumbuh anak / kerdil), rentan penyakit, dan yang lainnya," kata Agung.


(zho)