Normalisasi Sungai Cipamokolan, Terus Dikawal Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 05
-->

Advertisement Adsense

Normalisasi Sungai Cipamokolan, Terus Dikawal Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 05

60 MENIT
Sabtu, 17 Juni 2023

Tampak alat berat jenis long arm sedang mengeruk sedimentasi di Sungai Cipamokolan wilayah RW.01 Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung, Sabtu 17/06/2023 (zhovena)


60MENIT.co.id, Bandung | Normalisasi Sungai Cipamokolan wilayah RW.01 Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari masih dalam tahap pengerjaan yang diawasi Satgas Citarum Harum Sektor 22 Subsektor 05 yang dipimpin Peltu Ihwan Maryudin. 


Kenyataan lapangan, pengerukan sedimentasi yang menguat dan melebar membuat sempit Sungai Cipamokolan, kini terus dikeruk menggunakan alat berat excavator long arm dan excavator std sebanyak 3 unit dan dump truk sebanyak 2 unit. 


"Hari ini kita melakukan penataan area mulai dari pengerukan hingga pembuatan penguatan tanggul yang ditinggikan dari keadaan yang ada, sisa disposalnya kita angkut ke tempat yang landai dan kita ratakan," jelas Peltu Ihwan. 


Tampak kondisi sedimentasi Sungai Cipamokolan di awal pengerukan.


Disposal yang dibuatkan tanggul selain dipadatkan juga dirapihkan menggunakan alat berat yang ada, hingga tanggul Sungai Cipamokolan semakin tinggi dan tidak memakan lahan jalan inspeksi, menurut Peltu Ihwan Maryudin justru fasilitas jalan inspeksi semakin rapih dan nyaman. 


"Selain menata sungai supaya normal baik kedalaman maupun lebar sungai yang dilebarkan, tanggulnya pun kita tinggikan termasuk fasilitas jalan inspeksi menjadi normal dan nyaman," jelas Ihwan.


Pengerukan sungai yang dihasilkan per hari ini berhasil mengerjakan sepanjang 40 M, sedangkan pengangkutan sedimen sebanyak 196, yang diangkut menggunakan dump truk sebanyak 2 unit. 


Excavator STD sedang memuat disposal.


Peltu Ihwan Maryudin menambahkan, normalisasi Sungai Cipamokolan ini atas inisiatif dari Dansektor 22 Citarum Harum bekerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 


Kolaborasi ini menuju tatanan kondisi sungai yang kuat dalam menciptakan keutuhan sungai untuk menghindari bencana banjir dan longsor selama ini sering terjadi di Sungai Cipamokolan. 


"Saya berharap, Normalisasi Sungai Cipamokolan bisa cepat selesai, sehingga kita bisa mengerjakan normalisasi sungai di wilayah lain, soalnya masih sungai yang memiliki karakteristik yang sama, yaitu dipadati oleh sedimentasi sehingga kondisi sungai menyempit dan tidak normal," tutup Ihwan. 


(zho)