 |
| Saprianto Sarungu (redaksi60menit) |
60Menit.co.id, Makassar | Judi Togel atau Kupon Putih yang sekarang marak di Toraja Utara, tetap bertahan tanpa tindakan dari pihak Polres Toraja Utara. Gencarnya pemberitaan media tentang togel ini seolah dianggap angin lalu aparat kepolisian setempat. Buktinya, di beberapa tempat di dalam kota Rantepao masih didapati agen dan pengecer (paccore') membuka dan menerima pasangan nomor dari warga.
Seperti di Jl. Taman Makam Pahlawan, Batulelleng (BTL), Rante Pasele, Rantepao. Pemilik usaha togel yang berada di sebelah kanan simpang BTL ini adalah salah satu agen togel berinisial Fa. Usahanya ini belum sebulan pindah dari Jl. Serang Lorong 5 bagian utara. Tempat lain di Jl. Serang berada di Lorong 5 bagian selatan. Sejauh ini tempat ini menjadi markas togel dan pernah ditutup warga Jl. Serang.
Namun belakangan diketahui kalau tempat ini dibuka kembali. Hal ini mendorong seorang tokoh pemuda Toraja yang juga aktivis, Saprianto Sarungu', angkat bicara. Kebetulan juga Saprianto adalah pentolan pemuda Jl. Serang. “Lo ini kan yang lalu sudah ditutup warga, kenapa dibuka kembali. Siapa yang suruh buka, kenapa polisi tidak tindaki ada apa?,” ujar Saprianto kepada media ini, Kamis (21/8) siang.
 |
| Sumber gambar redaksi60menit. |
Pihaknya, kata dia, minta agar semua tempat judi togel yang ada di Toraja Utara ditutup. “Jangan sampai ada kongkalikong dengan oknum aparat kepolisian sampai judi togel di Toraja Utara tidak tersentuh hukum. Ini harus dicermati dan ditelusuri. Contohnya seperti yang di Jl. Serang yang pernah warga tutup. Kalau sampai tetap terbuka karena tidak ada tindakan dari polisi ya kami akan tutup, kalau perlu kami gembok,” tutur Saprianto.
Diketahui, selain beberapa tempat togel yang disebutkan, tempat lain yang terdeteksi adalah Kios Mwni di Jl. Frans Karangan Malango, Pasar Bolu (Panti Pijat Alexis), Tikala, Pangli (samping Polsek Sesean masuk), Pasar To’karau’ dan lainnya. Maraknya kembali togel di Toraja Utara diduga karena hadirnya bandar baru tahun ini melalui perwakilannya bernama Te. Bandar ini disebut 01 atau RI dari Timika Papua.
(cok/anto)