![]() |
Ajat Sudrajat, koordinator Forum Urun Rembug Serikat Pekerja/Serikat Buruh Jawa Barat pada aksi demo di Gedung Sate Kota Bandung (dok. redaksi 60menit.co.id) |
60MENIT.co.id, Kota Bandung | Suasana sore di kawasan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat, 10 Oktober 2025, berubah menjadi ruang solidaritas. Sekitar 150 perwakilan buruh dari sembilan serikat pekerja di Jawa Barat berkumpul dalam aksi damai sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina.
Dimulai dari Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pukul 15.00 WIB, para peserta aksi melakukan long march menuju Gedung Sate. Mereka membawa spanduk dan poster bertuliskan seruan kemanusiaan, menuntut penghentian agresi militer Israel di Gaza dan pengakuan penuh atas kedaulatan Palestina.
Seruan Kemanusiaan dari Kalangan Buruh Koordinator aksi, Ajat Sudrajat, yang mewakili Forum Urun Rembug Serikat Pekerja/Serikat Buruh Jawa Barat, dalam orasinya menyampaikan sikap tegas menolak kekerasan yang terus berlangsung di wilayah Palestina.
“Aksi ini adalah bentuk perlawanan buruh terhadap kebiadaban Zionis Israel dan sekutunya. Kami mendukung penuh kemerdekaan Palestina agar diakui oleh seluruh dunia,” kata Ajat di hadapan massa aksi.
Menurut Ajat, solidaritas ini lahir dari kesadaran bahwa perjuangan buruh tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai universal seperti keadilan, kemanusiaan, dan penolakan terhadap penindasan dalam bentuk apa pun.
Buruh Tak Hanya Soal Upah
Aksi ini diikuti oleh berbagai serikat buruh, antara lain SBSI '92, PPMI, GOBSI, GASPERMINDO, FSPM, FBK, BISS, SPTI, dan KSPSI Mjh. Mereka berasal dari beragam sektor industri di Jawa Barat, yang umumnya berkutat dengan isu kesejahteraan, ketenagakerjaan, dan hak-hak pekerja.
Namun, melalui aksi ini, mereka menunjukkan bahwa kepedulian buruh melampaui urusan upah dan jam kerja. “Kami bukan hanya pejuang buruh, tapi juga bagian dari masyarakat dunia yang peduli pada krisis kemanusiaan global,” ujar seorang peserta aksi dari sektor manufaktur.
Krisis yang Tak Kunjung Usai
Konflik Palestina-Israel yang kembali memanas sejak 2023 telah menewaskan ribuan warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Blokade Israel terhadap Jalur Gaza juga menyebabkan krisis kemanusiaan berkepanjangan, dengan terbatasnya akses terhadap bantuan medis dan pangan.
Dalam pernyataan sikapnya, para buruh menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengambil langkah tegas, termasuk menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel.
Gerakan Global dan Refleksi Moral
Solidaritas buruh terhadap Palestina bukan hanya terjadi di Indonesia. Di Italia, Konfederasi Buruh Umum Italia (CGIL) menggelar mogok nasional pada September 2025 untuk menuntut diakhirinya kekerasan di Gaza. Serikat buruh di berbagai negara lainnya juga menyuarakan protes dan mendesak pengakuan atas Palestina sebagai negara merdeka.
Dalam konteks Indonesia, dukungan dari kalangan buruh terhadap perjuangan rakyat Palestina memiliki akar sejarah yang panjang. Aksi-aksi sebelumnya yang digelar oleh Aliansi Aksi Sejuta Buruh dan organisasi serikat lainnya menandakan bahwa isu kemanusiaan global telah menjadi bagian dari kesadaran kolektif gerakan buruh nasional.
Aksi Damai yang Penuh Arti
Aksi yang berakhir pada pukul 17.00 WIB tersebut berlangsung tertib dan tanpa insiden. Dalam suasana yang penuh haru dan empati, para buruh menutup rangkaian kegiatan dengan pembacaan pernyataan sikap dan doa bersama.
Dalam momentum ini, suara dari Bandung menegaskan bahwa keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan adalah bagian dari perjuangan itu sendiri. Di tengah kerasnya kehidupan kaum pekerja, masih menyala empati untuk mereka yang tertindas, jauh di seberang lautan.
(*)